Liputan6.com, Jakarta Setelah Inggris tersingkir dari Piala Dunia 2022, kalah 1-2 dari Prancis di babak perempat final, pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana nasib Gareth Southgate?. Apakah ia tetap memegang posisinya yang habis hingga Desember 2024, ataukah melepasnya?.
Southgate sendiri mengatakan dia akan mengambil waktu sebelum dia membuat keputusan tentang masa depannya sebagai pelatih Inggris.
“Setiap kali saya menyelesaikan turnamen ini, saya membutuhkan waktu untuk membuat keputusan yang tepat. Secara emosional Anda mengalami begitu banyak perasaan yang berbeda, dan energi yang dibutuhkan melalui turnamen ini sangat besar,” ujarnya dikutip dari Dailymail.
Advertisement
Pelatih berusia 52 tahun itu mengonfirmasi akan ada pembicaraan dengan FA begitu tim terbang kembali dari Qatar dan keputusan akan dibuat nanti.
"Setelah setiap turnamen kami duduk dan meninjau serta berefleksi dan itu membutuhkan sedikit waktu untuk memastikan semua orang membuat keputusan yang tepat."
“Jadi saya ingin membuat keputusan yang tepat, kapan pun itu, untuk tim, untuk Inggris, untuk FA, ”katanya pada Minggu dini hari setelah berakhirnya laga menyakitkan bagi Inggris itu.
Inggris mencapai semifinal pada Piala Dunia 2018, dan final di Kejuaraan Eropa tahun lalu. Namun penantian mereka akan trofi Piala Dunia sudah berlangsung selama 56 tahun.
“Saya harus yakin bahwa keputusan apa pun yang saya buat adalah keputusan yang benar. Saya pikir tepat untuk mengambil sedikit waktu untuk melakukannya, karena saya tahu di masa lalu bagaimana perasaan saya berfluktuasi segera setelah turnamen,” tegasnya.
Dukungan
Southgate mengatakan dia bangga dengan performa timnya di Qatar, dan terlalu dini untuk merencanakan masa depan.
Banyak hal yang menarik terjadi, para pemain muda Inggris membuatnya bangga. Penampilan mereka menghadapi Prancis adalah yang terbaik yang pernah ditunjukkan melawan negara besar selama masa kepelatihannya.
“Kami telah menunjukkan sisi berbeda dari diri kami dalam hal cara kami bermain. Kami telah menunjukkan karakter untuk bangkit dari ketertinggalan malam ini, kami telah menahan tekanan, ekspektasi, semuanya dengan sungguh-sungguh. Jadi saya tidak dapat meminta lebih banyak dari kelompok pemain atau staf.”
Southgae juga memuji penampilan para pemainnya, dan menegaskan mereka pantas mendapatkan yang lebih baik karena mereka "tidak bisa memberikan lebih". "Penampilan pantas lebih baik tetapi pada akhirnya gol menentukan.
Meski Inggris gagal menembus babak semifinal Piala Dunia 2022, namun ia mendapatkan dukungan untuk tetap di kursi kepelatihan.
Ian Wright dan Gary Neville yang komentator mengharapkan Southgate tetap menjadi pelatih Inggris.
Advertisement
Masa Depan
Berbicara di ITV, Neville mengatakan : 'Saya ingin Gareth bertahan selama dua tahun lagi. Saya ingin dia tetap, di luar itu apakah itu benar-benar sebagai pelatih atau apakah itu berperan di FA di masa depan.”
'Inggris dalam 10 tahun terakhir telah memenangkan turnamen usia muda. Kami telah memenangkan turnamen wanita di musim panas. Kami harus ke final pria di Euro. Kami bermain sangat baik."
“Kami memiliki tim pemain teknis yang bagus. Inggris berada di tempat yang cukup bagus, mari kita perjelas tentang itu."
'Kami telah keluar dari turnamen dengan memalukan dalam 25 tahun terakhir, memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan. Kami memiliki masa depan yang cerah dan dia adalah bagian besar dari itu.'
Mantan striker Arsenal Wright setuju dengan komentar Neville, dan ingin menyatakan Southgate adalah salah satu manajer paling sukses di negara itu.
Menyadari
“Saya harus setuju dengan Gary dengan keterampilan kepemimpinannyax dan apa yang telah dia lakukan. Dia adalah manajer kami yang paling sukses sejak Sir Alf Ramsey. Saya ingin melihatnya masih melakukannya.”
Sedangkan Roy Keane juga setuju Southgate tetap bertahan, tetapi menghargai bahwa Southgate mungkin membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan pilihannya. Namun Keane berharap melihatnya memimpin tim Inggris di Euro 2024.
“Anda pasti berharap Gareth tetap bertahan untuk Euro, tentu saja. Dia akan memiliki rencana keluar di kepalanya.”
“Saya sangat setuju dengan semua yang dikatakan semua orang tentang Gareth, tetapi dia harus melihat masa depannya dan berbicara dengan keluarganya. Dia telah melakukan pekerjaan yang fantastis. Apakah dia ingin memberikannya beberapa tahun lagi, mudah-mudahan dia mau.'
Southgate sendiri sudah menyadari pertaruhan nasibnya pada hasil di Piala Dunia 2022 Qatar. Pada September 2022 ia mengatakan bahwa ia akan dinilai pada apa yang terjadi di Qatar.
“Saya tahu pada akhirnya nasib saya akan dinilai pada apa yang terjadi di Piala Dunia itu, kontrak tidak relevan dalam sepak bola,” kata Southgate dikutip DailyMail, Senin (26/9/2022).
“Pelatih bisa dapat kontrak tiga, empat sampai lima tahun, dan Anda harus menerima kenyataan jika hasilnya tidak cukup baik, maka di situlah saat untuk berpisah,” sambungnya.
Inggris sendiri menjelang bergulirnya Piala Dunia 2022 mencatatkan prestasi yang buruk di UEFA Nations Leage 2022/2023 yang berlangsung di Italia.
Pasukan Gareth Southgate dikalahkan Italia 0-1 pada matchday 5 Liga A Grup 3 di Stadion San Siro, Sabtu (24/9/2022) dini hari WIB. Hasil itu tak hanya membuat The Three Lions tak pernah menang dalam lima laga beruntun di UEFA Nations League musim ini, Inggris yang baru mengemas dua poin dari lima laga juga dipastikan terdegradasi ke Liga B musim depan.
Advertisement